Si Pemegang Cota

Dingin bayu malam itu,
Celik matanya diatas bangku,
Mengikat perut menahan sebu,
Akhir bulan dapatlah seribu,

Pada isteri disumbang gajinya,
Untuk anak sedekah kiranya,
Buat ibu berhabis duitnya,
Dirinya?
Cukuplah sekadar senyuman manja,

Tersengguk-sengguk kepalanya,
Menurut nafsu kantuknya,
Kopi tersisa kembali disua,
Agar rezeki halal toyyiba,

Celoreng putih kembali dipakai,
Dan gelapnya malam terus menyeringai.

Comments

Popular posts from this blog

CANGGUNG (Part-1)

Ditulis Dari Hati yang Keras

Puisi cinta #1